Jumat, 23 Juni 2017

pengecoran alumunium

Aluminium Alloy


  Alumunium merupakan salah satu logam non ferrous. Dalam sector perindustrian, alumunium dikembangkan dengan begitu pesat. Dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk dengan lebih ekonomis. Alumunium merupakan logam ringan dengan berat jenis 2.643  g/cm3 dan titik cairnya 660 oC.
Bauksit adalah salah satu sumber alumunium, dan banyak terdapat didaerah Bintan dan Kalimantan. Bauksit dapat diolah dengan proses bayer untuk mendapatkan alumina yang selanjutnya diolah kembali untuk mendapatkan alumunium. Untuk menghasilkan 500kg alumunium diperlukan 550kg bauksit, 450kg NaOH, 31.5 ton H2O dan 7.5 ton uap. Bauksit dapat juga diolah menggunakan proses elektrolisa. Untuk 1kg alumunium diperlukan 4kg bauksit, 0.6kg karbon, dan criolit.
Sifat–sifat umum dari alumunium antara lain :
– Berat jenis rendah
– Konduktor listrik yang baik
– Tahan korosi
– Mudah dituang
Beberapa jenis alumunium alloy :
– Wrough Alloy
Alumunium wrought alloy terdiri dari 2 macam yaitu alumunium wrought alloy yang bisa diheatreatment dan alumunium wrought alloy yang tidak bisa ditempa.
– Casting Alloy
Alumunium casting alloy terdiri dari aluminium die casting dan alumunium permanent casting.


sumber : hapli 


info order hub : text/wa 081228392504/085693507547/asyhab82@gmail.com
office : jl.selatan masjid besar batur tegalrejo ceper klaten 57465 jawa tengah 


Kamis, 22 Juni 2017

TIPE BARU MEJA KURSI DAN FURNITURE LAINYA

 kami menerima jasa pengelasan dan perakitan konstruksi iron furniture untuk dipadukan dengan bahan baku lainya sperti kayu,marmer,stone dll . dengan memiliki team yang berkompeten dibdangnya kami dapat mengerjakanya dengan tepat waktu dan sangat presisi. kami paham akan hal ini karen kami telah berpengalaman bekerjasama dengan beberapa perusahaan exportir meubel besar di indoesia. dengan ketepatan waktu dan quality control yang baik adalah komitmen kami untuk dapat selalu bekerjasama dengan baik untuk selurh mitra kerja kami.

 jasa yang kami tawarkan yaitu :
_ pattern ( pola cetakan cor) apa bila anda menginginkan pembuatan sebuah produk meuble dengan bahan cor logam, kami akan membuatkan mulai dari nol atau pembuatan pola cetak.

- casting ( pengecoran logam fc fcd steel alumunium kuningan) dengan memiliki jasa pengecoran logam kami dapat membuat dan mencetak barang dengan sesuai keinginan dan ketepatan waktu pengerjaan.

- pengerjaan lanjut ( grinding,polish,cat) kami juga memiliki team yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya. dengan sangat teliti dan hati hati kami dapat mengerjakan dengan sangat baik.

-welding ( welding argon dan listrik) kami menyediakan jasa perakitan produk dengan menggunakan las argon dan listrik baik bahan ferro ataupun non ferro.

 diatas telah kami paparkan beberapa jasa yang kami tawarkan. semoga dengan perkenalan singkat ini dapat terlaksananya kerjasama yang sangat baik. salam


contact us :
- sms/wa 081.228.392.504

alamat perusahaan dan kantor :
- jl.selatan masjid besar batur tegal rejo ceper klaten jawa tengah 57465 ( ahsin fahtoni)





pengertian besi cor

Besi Cor

Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C diatas 2% (pada umumnya sampai dengan 4%). Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan ini tidak dapat dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses pemotongan (pemesinan) maupun pengecoran.
Dari warna patahan, dapat dibedakan 3 jenis besi cor yaitu Besi Cor Putih yang terdiri dari struktur ledeburit (coran keras), struktur campuran antara perlit dengan ledeburit yang disebut Besi Cor Meliert dan struktur perlit dan atau ferit serta ledeburit masih terdapat sejumlah unsur karbon dalam bentuk koloni grafit yang disebut Besi Cor Kelabu.
Jenis dari ketiga besi cor tersebut sangat tergantung dari kandungan dan komposisi antara C dan Si serta laju pendinginannya, dimana laju pendinginan yang tinggi akan menghasilkan struktur besi cor putih sedangkan laju pendinginan yang lambat akan menghasilkan pembekuan kelabu.
Gambar 1 memperlihatkan patahan dari sebuah sampel besi cor yang dicor sebagian pada media cetak logam dan sebagian lainnya pada media cetak pasir.
gambar 1
Gambar 1. Patahan sampel besi cor media cetak berbeda.
Didaerah ujung kiri sampel, karena pada bagian tersebut merupakan media cetakan logam akan membeku secara cepat dan menghasilkan struktur ledeburit yang keras, sedangkan didaerah ujung kanan yang menggunakan media cetak pasir yang menghasilkan laju pembekuan lambat menghasilkan struktur kelabu. Didaerah tengah yang merupakan daerah transisi keduanya terdapat struktur meliert.
Paduan biner Besi-Karbon pada pendinginan normal akan membeku secara metastabil sehingga pada pada komposisi hipoeutektik akan menghasilkan struktur ledeburit (perlit + sementit sekunder), sedangkan pada komposisi hipereutektik terdiri dari sementit primer dan ledeburit. Barulah pada laju pendinginan yang amat sangat lambat, atau dengan kandungan Si yang cukup tinggi, pembekuan akan berlangsung secara stabil, dimana sementit (Fe3C/besikarbida) pada temperatur tinggi akan terurai sebagai berikut:
Fe3C –> 3Fe + C
Dalam hal ini C merupakan unsur elementer yang berkoloni membentuk grafit (penggrafitan tak langsung), serta tidak menutup kemungkinan bahwa grafit telah pula terbentuk langsung dari cairan (penggrafitan langsung). Dengan demikian paduan tidak lagi menganut sistem Besi-Besikarbida, melainkan Besi-Grafit.
Pada kenyataannya, dikarenakan oleh berbagai hal, kristalisasi dari besi cor kelabu berlangsung tidak demikian, dan bagian-bagian dari struktur tidak dapat dengan mudah dibatasi sebagaimana pada besi cor putih.
Akibat dari terjadinya undercooling, terdapat sebagian kecil dari karbon yang tertransformasi menjadi besikarbid setelah sebagian besar dari cairan tertransformasi menjadi besi dan grafit. Pembentukan grafit sangat tergantung dari jumlah inti-inti grafit. Sementara itu grafit memiliki kecenderungan kuat untuk saling mengelompok serta menjadi bentuk lembaran-lembaran grafit.
Sistem Metastabil (Fe-Fe3C)
Sistem Stabil (Fe-C)
Ledeburit (austenit + sementit)Grafit eutektik (austenit + grafit)
Perlit (ferit + sementit)Grafit eutektoid (ferit + grafit)
Sementit primer (sepanjang garis CD)Grafit primer (sepanjang garis C’D’)
Sementit sekunder (sepanjang garis SE)Grafit segregat (sepanjang garis S’E’)
Tabel 1. Perbandingan struktur pada sistem metastabil dengan stabil
Peristiwa ini terjadi pada saat sisa cairan mencapai konsentrasi eutektiknya yang diikuti dengan segregasi grafit, dimana pada stiap laju pendingainan yang lebih rendah, maka pertumbuhan lembaran grafit tersebut akan semakin kasar, bahkan hingga menjadi grafit batas butiran.
gambar 2Gambar 2. Grafit eutektik pada besi cor kaya Si.
Non-etsa.
gambar 3Gambar 3. Grafit batas butiran.
Non-etsa.
Grafit yang halus dapat dicapai pada besi cor dengan kandungan Si sangat tinggi (lebih kurang 4%) dan melalui proses pendinginan yang cepat. Selain dari itu, perlakuan-perlakuan peleburan maupun karena pengaruh dari terdapatnya unsur-unsur lainnya dapat pula mempengaruhi pertumbuhan dari grafit. Suatu penahanan yang lama pada temperatur diatas Tliq akan menyebabkan terjadinya pengahalusan grafit sebagai akibat dari penghancuran kumpulan grafit.
Kandungan P yang tinggi didalam besi cor (sekitar 1.5%) akan menyebabkan terbentuknya grafit Nester, sebagai akibat dari segregasi unsur P, sedangkan pembubuhan unsur Mg akan mengakibatkan grafit tumbuh dalam bentuk bulat.
gambar 4Gambar 4. Grafit Nester pada besi cor kaya P. Non-etsa.
gambar 5Gambar 5. Pembulatan grafit akibat pembubuhan unsur Mg.
Non-etsa.
Bentuk-bentuk grafit dinyatakan dengan angka romawi I sampai dengan VII sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6 dan 7.
gambar 6
Gambar 6. Standar bentuk grafit menurut VDG-Merkblatt P441.
gambar 7
Gambar 7. Standar bentuk grafit menurut ASTM-Spezifikation A 247.
(I = Grafit Bulat, IV = Grafit Vermikular, VII = Grafit Lamelar)
Sedangkan sebaran grafit khususnya untuk bentuk I dinyatakan dengan huruf kapital A sampai E sebagaimana ditunjukkan pada gambar 8.
gambar 8
Gambar 8. Standar sebaran grafit menurut VDG-Merkblatt P441.
Grafit A :Grafit eutektik lamelar (grafit lamelar yang tersebar secara merata dan seragam).
Grafit B :Grafit mawar (Rosette).
Grafit C :Grafit kasar (grafit primer) yang tersebar diantara grafit-grafit eutektik. Umumnya terdapat pada komposisi besi cor hipereutektik.
Grafit D :Grafit interdenditrik (grafit undercooling). Umumnya terjadi pada komposisi besi cor hipoeutektik.
Grafit E :Grafit interdendritik yang terurai. Umumnya terjadi pada komposisi besi cor hipoeutektik.
Secara umum proses pembekuan dari besi cor dengan kandungan C antara 2% sampai 4% adalah sebagai berikut: Dari cairan (kemungkinan pada saat ini telah terdapat inti-inti grafit) akan terbentuk kristal g-primer yang dengan demikian konsntrasi C didalam sisa cairan akan meningkat menuju kekomposisi eutektik. Sisa cairan kemudian akan tertransformasi secara eutektik menjadi ledeburit dan sejumlah grafit.
Pada pendinginan selanjutnya sementit pada ledeburit akan tertransformasi menjadi austenit dan grafit dan untuk selanjutnya grafi-grafit akan tersegregasi keluar dari austenit (serpanjang garis E’S’ diagram biner Besi-Karbon). Grafit-grafit sekunder ini terbentuk menempel pada grafit primer yang oleh karenanya tumbuh semakin besar.
Akhirnya, pada pendinginan stadium 3, terjadilah transformasi eutektoid dimana kristal g (austenit) akan berubah menjadi perlit. Ketika pendinginan berlanjut (temperatur sesaat setelah 720 oC), sebagian dari perlit juga akan terurai menjadi ferit dan grafit yang sebagaimana grafit terdahulu tumbuh menempel pada grafit-grafit yang telah ada, sehingga akhirnya ferit yang terbentuk akan selalu berada disekitar grafit (awan ferit).
Hal yang sangat penting sehubungan dengan struktur dasar (matriks) besi cor adalah pengaruh unsur Si terhadap besikarbida (Fe3C), dimana Si akan mengakibatkan besikarbida terurai menjadi besisilikat dan karbon (grafit) sebagaimana reaksi berikut:
Fe3C + Si –> Fe3Si + C
Kandungan Si yang tinggi memiliki pengaruh yang mirip dengan kandungan C yang dinaikkan serta mengakibatkan perlambatan laju pendinginan sehingga mengarah ke sistim stabil Besi-Grafit.
gambar 9
Gambar 9. Diagram besi cor menurut Maurer.
Maurer mengembangkan suatu diagram besi cor dengan kandungan C dan Si berbeda-beda pada suatu laju pendinginan tertentu (yaitu pada spesimen cor diameter 30 mm) yang memperlihatkan perbedaan matriks pada setiap kandungan C dan Si.
Kandungan C dan si yang rendah akan menyebabkan terjadinya pembekuan putih dengan struktur ledeburitnya (gambar 10). Peningkatan kandungan Si akan menyebabkan struktur yang terjadi adalah perlit dengan sebaran grafit lamelar diantaranya (gambar 11).
gambar 10Gambar 10. Besi cor putih.
(Ledeburit + perlit)
gambar 11Gambar 11. Besi cor perlitik.
(Perlit + grafit)
Apabila kandungan Si lebih tinggi lagi, maka akan diperoleh struktur besi cor ferit-perlit dan grafit (gambar 12). Sedangkan pada kandungan C tinggi dengan Si rendah akan terjadi struktur meliert yang terdiri dari ledeburit, perlit dan sedikit grafit (gambar 13).
gambar 12Gambar 12. Besi cor ferit-perlit.
(Ferit+perlit+grafit dan steadit)
gambar 13Gambar 13. Besi cor meliert.
(Ledeburit+perlit+grafit)
Sebaliknya dari unsur Si yang menyebabkan stabilitas besikarbida menurun, maka unsur Mn justru meningkatkannya. Stabilitas karbida menjadi tinggi dengan terbentuk sebagai karbida campuran (Fe, Mn)3C. Oleh karena itu kandungan Mn didalam besi cor dibatasi antara 0.3% – 1.2%. Adanya Mn didalam besi cor akan mebuat karbida dalam perlit menjadi halus akibat dari berkurangnya transformasi g/a. Kandungan Mn yang semakin tinggi, sebagaimana pada baja, akan membentuk struktur menjadi martensit atau bahkan austenit.
Kandungan unsur S (belerang) dalam besi cor diijinkan hingga 1.2%. Tidak seperti halnya pada baja, unsur ini tidak berpengaruh terlalu penting, mengingat kandungan Mn yang cukup tinggi dapat mengingat unsur S ini menjadi MnS (mangansulfid) yang tidak berpengaruh buruk.
Kandungan P pada besi cor normal diijinkan sebesar 0.1% – 0.6%. Unsur ini memiliki efek meningkatkan fluiditas besi cor cair sehingga mampu mengisi rongga-rongga cetakan yang tipis, serta meningkatkan ketahanan geseknya. Besi g (austenit), Fe3C dan Fe3P pada temperatur 950 oC akan membentuk eutektikum yang disebut Pospideutektikum (steadit) yang mengandung 2.4% C dan 6.89% P. stedit inilah yang menyebabkan besi cor menjadi tahan terhadap beban gesek.
gambar 14Gambar 14. Steadit didalam struktur besi cor perlitik.
gambar 15Gambar 15. Stedit kasar didalam struktur besi cor perlitik.
*) Dari berbagai sumber
*) sumber HAPLI

Minggu, 11 Juni 2017

jasa pengecoran logam fc fcd alumunium kuningan

  logam kusuma selain memiliki beberapa produk andalan, juga menawarkan jasa pengecoran logam baik itu ferro ( besi baja fc fcd-stenlish steel-crhome) non ferro ( alumunium-kunigan). kami juga melayani dari proses awal seperti proses gambar teknik,pembuatan pola,casting,hingga pengerjaan lanjut. dengan didukung team yang berkompeten di bidangnya masing-masing kami dapat mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu dan kualitas yang sangat baik.

berikut beberapa jasa yang kami tawarkan yaitu :
_ pattern ( pola cetakan cor) apa bila anda menginginkan pembuatan sebuah produk meuble dengan bahan cor logam, kami akan membuatkan mulai dari nol atau pembuatan pola cetak.

- casting ( pengecoran logam fc fcd steel alumunium kuningan) dengan memiliki jasa pengecoran logam kami dapat membuat dan mencetak barang dengan sesuai keinginan dan ketepatan waktu pengerjaan.

- pengerjaan lanjut ( grinding,polish,cat) kami juga memiliki team yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya. dengan sangat teliti dan hati hati kami dapat mengerjakan dengan sangat baik.

-welding ( welding argon dan listrik) kami menyediakan jasa perakitan produk dengan menggunakan las argon dan listrik baik bahan ferro ataupun non ferro.

 diatas telah kami paparkan beberapa jasa yang kami tawarkan. semoga dengan perkenalan singkat ini dapat terlaksananya kerjasama yang sangat baik. salam


contact us :
- logam kusuma5@gmail.com
- sms/wa 081228392504/085729479634/08164270015
- www.logamkusuma.blogspot.com

alamat perusahaan dan kantor :
- jl.selatan masjid besar batur tegal rejo ceper klaten jawa tengah 57465 ( ahsin fahtoni)




Sabtu, 10 Juni 2017

logam kusuma industri pengecoran logam dan permesinan
kami siap memenuhi kebutuhan usaha anda.
mulai dari alat alat rumah tangga hingga beberapa alat tepat guna lainya
 produk yang di kerjakan :
1.mesin giling daging
2.mesin giling plastik
3.alat giling brambang/bawang
4.alat rajang kentang
5.hotplate stek
6.loyang martabak manis
7.wajan penggorengan bahan baja
8.pulley
9.jasa pengecoran logam
10. iron furniture


info pemesanan hub :
- tlp/wa 081.2283.92504
- sms/tlp 0856.9350.7547/0857.2947.9634/081.6427.0015
- email asyhab82@gmail.com













alamat :
jl selatan masjid besar batur ceper klaten 57465 jawa tengah

nb :
- beberapa barang tidak selalu ready
- hub contact sebelum memesan
- beberapa barang memiliki minimal pemesanan
- logam kusuma hanya memiliki no/contact pemesanan yang sudah tertera
  diatas.
- untuk penjelasan lebih spesifik bisa langsung hub contact di atas


#pengecoranlogam #industripengecoranlogam #alatgilingdaging #cruiserplastik #indusribaja #corbaja #coralumunium #industriumkm #industrimenengah #hotplate #hutplatesteak #lampuantik #ironfurniture #furnitureantik #indonesiabekerja #pengusahamuda #logammulia #rodalori

Rabu, 01 Juni 2016

mesin penggiling daging

cv.logam kusuma
memproduksi alat tepat guna seperti mesin penggiling daging.
untuk detail ukuran dan kapasitas berikut :
60 cm kapasitas 5 kg daging
65 cm kapasitas 8 kg daging
70 cm kapasitas 12 kg daging

kami juga memproduksi berbagai macam cor logam dan alat tepat guna lainya
untuk lebih lanjut bisa hub nomor yang ada di user profile